Monday, 6 May 2013

CARA MELATIH SUARA BURUNG


Cara melatih burung bersuara Panjang di pengaruhi beberapa faktor,Tips berikut akan mengungkap faktor kunci yang mempengaruhi suara burung dalam kicauan suaranya supaya panjang dapat kita simpulkan seperti ulasan di bawah ini.

Ada 2 faktor yang biasa diperhatikan oleh penggemar burung

1. Faktor garis keturunan
Untuk melihat faktor genetik secara utuh, awam seperti kita sulit untuk melakukannya, karena harus memiliki perlengkapan sebagaimana dimiliki para peneliti (misalnya uji DNA, RNA, dan sebagainya. Kita hanya bisa melihat faktor genetik seekor burung dari penampilan luarnya, atau fenotipnya, seperti warna bulu, kualitas suara, dan sejenisnya.
Memprediksi kualitas genetik dari anakan, misalnya, hanya bisa dilakukan jika kita membelinya dari penangkaran. Setidaknya, kita bisa melihat performa kedua induknya saat di penangkaran, terutama performa suaranya. Meski tidak akurat 100%, karena hanya mengandalkan sifat fenotip, bukan genotip yang harus melalui uji DNA, setidaknya prediksi tersebut tidak terlalu ngawur, atau masih punya landasan ilmiah.

2. Faktor lingkungan
Adapun faktor lingkungan mencakup aspek perkandangan, manajemen kesehatan, manajemen pakan, suhu atau cuaca, hingga perawatan (termasuk latihan dan pemasteran). Menurut pengalaman para kicaumania senior, faktor genetik hanya berperan sekitar 30% terhadap performa burung. Selebihnya ditentukan faktor lingkungan, terutama pakan berkualitas dan pola perawatan.

Mengenai makanan, misalnya, terbukti kerap mengantar sejumlah burung menjuarai lomba atau latber, Pemberian multivitamin yang mampu merangsang pembentukan hormon testosterone yang bisa membuat burung gacor, daya tahan prima, dan mental tidak mudah anjlok. Sedangkan untuk perawatan wajib seperti mandi, jemur, dan sebagainya bisa dilakukan seperti sebelumnya.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar burung bisa cepat berkicau, diantaranya adalah :

A. Memanfaatkan Extra Fooding (EF).
Pemberian jangkrik, kroto, cacing dan belalang hijau sebagai ef buat burung, diyakini bisa merangsang burung agar cepat mau berkicau. Setiap burung pasti memiliki selera yang berbeda-beda terhadap ef. Dengan pemahaman ini, kita tinggal mencari settingan yang cocok buat burung bahan kita, di mana kita dapat melakukan trial error ( percobaan pemberian pakan ) sehingga akan diketahui mana ef yang paling digemari dan paling cocok buat burung kita, serta berapa takaran ef yang pas buat burung anda.
Kelemahan dari metode ini,
burung akan terbiasa dengan ef, sehingga burung baru dapat optimal jika sudah mendapatkan pasokan ef, dan intinya kinerja burung sangat bergantung pada ef.

B. Memanfaatkan Burung Masteran.
Burung masteran yang kecil dan gacor seperti Kenari, Ciblek dan Love Bird adalah burung-burung masteran yang sangat berguna buat merangsang burung untuk cepat berkicau. Selain bisa digunakan sebagai masteran, burung-burung kecil dan gacor ini bisa juga membuat burung cepat marah pada saat mereka berkicau. Secara tidak langsung, hal ini akan merangsang burung untuk berkicau dengan maksud meladeni kicauan dari burung-burung masteran tersebut.
Metode ini cenderung cocok diterapkan buat burung bahan yang mentalnya sedikit kurang stabil, sebab dengan burung-burung kecil yang dijadikan sparing partner, diharapkan burung bisa terlihat dominan ( menguasai ) dilokasinya.

C. Memanfaatkan Pola Rawatan Alami.
Dengan pola rawatan yang mirip seperti di alam, termasuk dengan cara menggantang burung dengan view pemandangan berupa pohon-pohon dikelilingnya, maka burung akan cepat beradaptasi dan cepat juga untuk berkicau. Apalagi jika pola rawatan ini diikuti dengan memanfaatkan pola rawatan point A dan B di atas, maka pola ini akan menjadi lebih optimal.
Untuk burung yang hidup dan besar di hutan/kebun, tentu saja suara suara hutan/kebun yang ada di sekitarnya dan suara induknyalah yang pertama kali di dengar dan selanjutnya di pelajari,

D. Contoh perawatan burung supaya cepat Gacor
Perawatan sederhana burung
Pagi hari / subuh coba keluarkan burung di embunkan hingga keluar sinar matahari menghangatkan tubuhnya secukupnya.
Setelah itu mandikan burung hingga basah, jemur secukupnya akan tetapi biarkan hanya air minum saja yang ada di dalam sangkar.
setelah penjemuran angkat burung dan taruh ditempat yang teduh, berikan ulat hongkong kecil yang berwarna putih ( 2-3 ulat hongkong yang sedang ganti kulit ) tapi sebelumnya beri makan buah baik pisang maupun buah lainnya juga voer jika sudah makan voer.
Untuk serangga bisa juga menggunakan ulat kandang, jangkrik yang kecil, atau kroto ( kroto jangan setiap hari dan jangan banyak-banyak pemberiannya ).
Boleh juga dengan memberikan madu ditempatkan khusus atau tempat yang kecil, atau bisa juga anda memberikan madu dengan mengolesnya di buah pisang tersebut ( biasanya, jika sudah ada madu, pisang tidak akan dimakan )
Setelah itu biarkan hingga sore menjelang, sore boleh di mandikan sesuai kebutuhan.
Faktor yang lainnya kenapa burung cepat gocor adalah karakter dari burung itu sendiri yang sudah mempunyai bakat bagus dan rajin berkicau, serta umurpun bisa menjadi patokan,karena bila umur burung lebih dewasa dia akan rajin berkicau dengan sendirinya.

TENTANG PEMASTERAN BURUNG BERKICAU


Beberapa hal penting yang harus kita ketahui Tentang Pemasteran Burung Berkicau adalah:

A. Penggunaan Suara yg cocok
Gunakan master (burung master) yang memiliki tipe suara dan tipe lagu yang COCOK dan SESUAI dengan tipe suara dan tipe lagu burung yang akan kita master.

B. Waktu ideal
Dalam pemasteran adalah minimal 4 jam perhari. Semakin sering dan semakin lama akan semakin baik hasilnya.

C. Mengatur Jarak Ideal
Atur jarak burung master (suara master) dengan burung yang akan di master, jarak ideal adalah 2-6 meter.

D. Hindari pemasteran secara over.
Artinya jangan master burung master dengan terlalu banyak burung master (suara master) dalam waktu yang bersamaan.
Pantau dan pilih baik-baik burung master sebelum memutuskan untuk membelinya. jangan terpancing dan jangan pernah ikut-ikutan.
Dengarkan dahulu baik-baik lagu dan suaranya. Artinya, hindari punya burung master kalau jarang bunyi dan kalau bunyipun lagunya pendek-pendek fals.
Suara burung master harus jelas, speed interval sedang (tidak terlalu cepat/lambat), suara bersih, durasi bunyi panjang.
Pilih burung Rambatan yang tembakannya panjang-panjang dan speed jangan terlalu cepat.
Untuk hasil optimal, jangan lakukan permasteran untuk burung beda jenis yang beda lagu masternya. Bisa merusak lagu yang sudah ada.
Contoh sederhananya: Suara burung yang nembak lagu panjang Cililin membuat suaranya tembus naik jadi 2-3 lipat dari burung pada umumnya.
selain volume suara dan lagu burung master, pilih PITCH burung master yang lebih tinggi. Ini sangat penting, karena semakin tinggi pitch akan membuat lagu menjadi lebih dinamis tidak monoton.
Suara deru mesin, suara gemuruh, suara hujan dan suara bernada ramai lainnya merangsang burung untuk berkicau minimal ngeriwik. Karena suara-suara tersebut mengandung frekuensi suara yang komplek (rendah-sedang-tinggi) sehingga membentuk pola suara gelombang otak, contohnya ALPHA dan BETA, otak burung akan merespon gelombang-gelombang tersebut.

E.THERAPY DENGAN AIR MENGALIR
Seperti diketahui burung hidup nya senang di dekat sungai atau air mengalir, untuk mandi maupun mencari makan dan berkembang biak.
Untuk burung yang kita pelihara dapat di therapy di dekat suara air mengalir sehingga dapat membuat rilex dan tidak mudah stress, bahkan bisa mempercepat untuk buka paruh, ngalas maupun ngeroll, misal nya bagi yg punya aquarium dpt di gantang dekat aquarium, atau di dekat kamar mandi dengan suara kran air yg mengalir

TEKNIK DAN METODE MEMASTER (PEMASTERAN) BURUNG

Sangat banyak metode dan cara-cara yang dapat dilakukan di dalam proses pemasteran burung. Dan juga banyak sekali berkembang mitos-mitos yang keliru dalam prakteknya dilapangan. Salah satu mitos aneh yang berkembang, yaitu burung yang akan di master harus melihat burung masternya, agar burung yang dimaster dapat menirukan gaya bunyi dan cara membuka mulut burung master tersebut.

Mitos lainnya yaitu proses pemasteran burung harus menunggu burung dalam keadaan ganti bulu atau mabung.

Sebenarnya;
Pemasteran dapat kita lakukan tidak harus menunggu burung dalam keadaan mabung atau berganti bulu. Burung dalam keadaan normal, bahkan dalam keadaan top form pun juga dapat dilakukan pemasteran.

Ada Mitos yang mengatakan pemasteran burung harus menunggu masa burung mabung. Alasannya karena; Pada saat mabung, burung cenderung untuk banyak diam dan sangat jarang sekali berkicau.

Burung yang banyak diam pada masa mabung tersebut, cenderung untuk lebih banyak menggunakan waktunya untuk menyimak dan mengolah suara-suara yang ada disekelilingnya. Apabila suara yang di dengarnya sesuai dengan tipikal karakter suaranya, maka akan direkam dan ditirukan.

Untuk dapat melakukan proses pemasteran burung dengan optimal, kita harus memperhatikan beberapa hal penting, hal penting tersebut adalah:
A. Waktu Efektif Pemasteran
B. Mengkondisikan Burung yang akan di Master

Waktu efektif dalam proses pemasteran adalah pada waktu burung istirahat, siang hari di dalam rumah (sehabis mandi dan jemur) dan malam hari menjelang pagi (jam 22.00-06.00).
Walaupun pemasteran sudah kita lakukan pada waktu-waktu efektif pemasteran, ada hal lain yang harus kita perhatikan. Yaitu mengkondisikan burung yang akan di master. Ini merupakan faktor penting keberhasilan di dalam proses pemasteran. Mengkondisikan disini memiliki arti membuat suasana dan kondisi burung tersebut beristirahat dan membuat suasana menjadi tenang.

Yang harus dilakukan adalah: mengkrodong burung dan menjauhkan burung yang akan di master dengan burung sejenis atau burung lain. Fungsi mengkrodong burung disini, bertujuan menipu burung tersebut dengan membatasi pandangannya agar diam dan beristirahat dengan tenang sehingga waktunya akan digunakan untuk mendengar suara-suara yang ada di sekitarnya.
Setelah kita menentukan waktu efektif dan mengkondisikan burung yang akan di master, suara-suara master hendaknya diperdengarkan dengan volume kecil saja tetapi sangat jelas terdengar.

Jauhkan penempatan burung master dan sumber suara master dengan burung yang akan di master. Suara burung master yang terlalu besar dan jarak yang terlalu berdekatan dengan burung yang akan di master, berpotensi tidak akan direkam oleh burung yang akan di master. Banyak kasus juga, hal ini berpotensi dapat membuat burung yang akan di master menjadi jatuh mental dan stress.

Contoh suara burung master yang sangat baik untuk burung adalah:
Semua jenis burung Kolibri.
Burung Gelatik Wingko.
Trecetan burung Gereja.
Semua jenis burung Finch (Kenari, Goldfinch, Blackthroat, Herda Sanger, Mozambik, Siskin, dll)
Semua jenis burung Pelatuk.
Semua jenis burung Ciblek.
Semua jenis burung Perenjak.
Semua jenis burung Flycather.
Semua jenis Jay (Cililin, Blue Jay, Black Jay, dll)
Burung Cucak Jenggot / Kapas Tembak.
Dan lain-lain.

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar pemasteran dapat berhasil dengan optimal:

C. USIA BURUNG. Sebaiknya burung mulai dimaster sejak usia dini, yaitu mulai usia 25 hari atau usia 1 bulan. Ini penting karena diyakini pada usia tersebut Auditory Memory burung tersebut masih kosong atau Auditory Memory belum banyak menyimpan suara-suara yang ada disekitarnya. Proses pemasteran terus berlangsung dengan terpola dan intensif sampai burung tersebut berusia 8-9 bulan.

D. LINGKUNGAN YANG KONDUSIF. Usahakan pada masa pemasteran berlangsung, tidak ada suara-suara yang TIDAK diinginkan disekitar burung yang sedang dimaster tersebut.

E. LAGU MASTER YANG TEPAT. Sebaiknya usahakan doktrin lagu (suara master/burung master) yang dijadikan master sebaiknya similiar (memiliki karakter sang sama) dengan karakter dasar suara burung.

F. TINGKATKAN KECERDASAN BURUNG. Untuk dapat menyerap suara master dengan baik, dibutuhkan kecerdasan burung yang optimal juga. Berikan nutrisi yang baik dan pola perawatan yang tepat. Semakin besar HVC di otak burung, maka burung akan semakin cerdas.

G. WAKTU PEMASTERAN TEPAT. Pemasteran burung sama halnya dengan proses doktrin. Artinya semakin sering didengar maka akan direkam dan ditirukan. Idealnya pemasteran dilakukan minimal 4 jam setiap hari. Waktu yang tepat dan waktu efektif untuk pemasteran burung adalah malam hari sampai pagi hari. Pagi sampai sore juga baik asal suasana sekitar burung mendukung.

H. LAKUKAN FEEDBACK. Perdengarkan kembali suara-suara master yang sudah pernah diperdengarkan kepada burung yang dimaster tersebut secara berkala. Tujuannya agar lagu burung tersebut tetap terjaga dan Auditory Memory burung semakin baik.

Melatih Burung Kicauan Agar Gemar Berkicau


Cara melatih burung kicauan yang malas menyanyi.
Berikut tahapan-tahapannya :

A. Menggunakan cermin
Pada tahap ini, burung kicauan berlatih mental lebih dahulu. Dengan adanya cermin, burung kicauan akan merasa ada burung lain yang ada di dekatnya. Situasi ini akan melatih mental burung kicauan untuk mengeluarkan nalurinya yang tidak ingin tersaingi. Seperti kebanyakan makhluk yang akan 'bertarung' mempertahankan eksistensinya, biasanya akan ada adu mulut dulu sebelum adu otot terjadi.
Latihan ini memang tidak bertujuan agar burung bisa langsung berkicau dengan indahnya. Namun, membuat burung kicauan berani untuk mulai membuka suara. Meletakkan cermin di dekat burung bakalan akan memancing burung kicauan terus berkicau.
Cermin kecil bisa digantungkan di dinding sangkar. Jika keberadaan cermin justru membuat burung kicauan marah membabi buta, cukup dekatkan sangkar ke cermin besar. Jangan sampai justru bulu sayap dan ekor rontok saat burung kicauan dilatih menyanyi.

B. Mendekatkan dengan sesama jenis burung
Setelah burung mulai mau buka suara, tahap selanjutnya dalam melatih mental burung kicauan adalah mendekatkannya dengan burung kicauan lainnya. Namun perlu diperhatikan, pilih lawan tanding yang seimbang, baik dari sisi umur, penampilan, atau kelihaiannya dalam berkicau.
Salah memilihkan lawan tanding bisa berakibat burung kicauan yang dilatih justru stres alias tertekan. Bisa jadi sang burung tidak berpikir ingin membalas kicauan sang lawan, tetapi sibuk mencari pintu keluar untuk melarikan diri.
Jika burung stres, dekatkan burung kicauan jantan dengan betina.
Hal ini dilakukan untuk membangkitkan kembali keberanian sang burung kicauan.

C.  Meletakkan burung di dekat keramaian
Tahap latihan ini adalah melatih mental burung kicauan agar tidak mudah terkejut dan stres. Umumnya, burung yang tidak terbiasa dengan keramaian akan terbang kian kemari di dalam sangkar, yang bisa mengakibatkan tubuhnya terluka. Paling tidak, penampilannya tidak indah lagi utuk dilihat.
Untuk melatih keberanian tersebut, letakkan sangkar di teras rumah yang agak sering dilewati orang. Akan lebih baik jika ada beberapa sangkar yang diletakkan di tempat yang sama. Setidaknya bisa memberikan rasa nyaman karena burung melihat ada teman-temannya.
Latihan keberanian ini sangat penting karena suasana perlombaan burung kicauan pun ramai. Selain banyak burung yang berkicau, di sana juga banyak para pengunjung yang berlalu-lalang.

D.  Memutarkan kaset mastering kicau burung
Jika mental burung kicauan sudah stabil, tidak mudah panik, langkah selanjutnya adalah memberikan latihan berkicau agar lebih merdu. Cara ini dilakukan dengan memutar kaset suara burung kicauan sejenis yang merdu atau suara dari master burung kicauan pemenang lomba, jika tujuan latihan untuk diperlombakan
Burung yang jinak belum tentu memiliki mental yang baik, begitu juga sebaliknya burung yang sedikit liar belum tentu memiliki mental yang kurang baik. Dalam hal ini, Anda perlu melatih mental burung peliharaan Anda.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk melatih mental burung, ini diantaranya:
1.    Mengisolasi burung beberapa waktu.
2.    Mengatur secara tepat tingkat birahi.
3.    Membiasakan merubah-rubah tempat menggantang burung dalam kurun waktu yang tidak  terlalu lama.
4.    Jaga posisi tempat pakan agar tidak dirubah-ubah.
5.    Posisikan tempat tangkringan dengan tidak sering kali melakukan perubahan.
6.    Membiasakan menutup burung dengan krodong pada saat burung sedang dalam posisi istirahat.
7.    Membiasakan mempertemukan dengan burung lain ataupun burung sejenis untuk melatih mentalnya.
8.    Membiasakan burung dibawa bepergian terutama untuk burung lomba.
9.    Biasakan melatih burung jika dirasa mental burung sudah siap.
Jangan pernah memaksakan burung yang belum siap mental untuk diadu atau ditrek dengan burung yang usianya lebih tua dan lebih gacor. Hal ini akan membuat mental burung menjadi down dan burung bisa stres. Dan melatih mentalnya akan menjadi lebih sulit.

E.  Dimulai sejak awal
Untuk melatih burung agar tidak demam panggung, Anda harus melatihnya sejak awal.
Jika itu burung tangkapan hutan, Anda harus benar-benar sudah menjinakkannya terlebih dahulu. Jinak di sini artinya adalah tidak takut dengan manusia dan bukan berarti cuma diam atau mendekat ketika tangan kita masuk ke sangkar. Sebab, banyak burung yang sudah tidak takut manusia sejak lahir tetapi tetap tidak jinak dalam arti tidak mudah ditangkap ketika di dalam sangkar.

F.  Jaga konsistensi (konsisten ditempatkan di area lalu lalang orang)
Burung yang awalnya jinak atau tidak takut orang, jika terlalu lama disimpan di tempat sepi atau hanya sesekali ditempatkan di keramaian, akan menjadi liar kembali. Hal ini banyak terjadi pada burung anis merah.
Burung yang sudah tidak gerabakan ketika tangan kita masuk ke sangkar, atau karena memang dipelihara sejak burung masih diloloh/disuapi manusia, akan menjadi liar atau mudah takut orang jika sering ditempatkan di tempat sepi. Oleh karena itu, Anda harus konsisten meletakkan sangkar burung di lingkungan yang banyak lalu lalang orang.
Jika rumah Anda pada dasarnya sepi, maka Anda perlu menyempatkan diri secara rutin membawa burung itu ke keramaian. Bisa diajak ke rumah tetangga atau ke rumah teman ketika Anda berkunjung untuk sekadar bersilaturahmi. Yang penting, burung terbiasa juga untuk dibawa kemana-mana.
Bisa juga ketika Anda melombakan burung atau nonton lomba burung, burung Anda yang belum jadi atau sedang dalam masa pelatihan dibawa serta ke lingkungan lomba, untuk sekadar di gantang di lingkungan lomba yang tentu saja ramai orang.
Intinya, dilatih secara konsisten bagaimanapun caranya dan Anda perlu menyempatkan diri.

G. Ikutkan latihan secara berkala dan terukur
Kalau burung Anda sudah jinak dan gacor tetapi selalu saja membisu ketika berada di arena lomba, maka Anda harus terus melatihnya dengan mengikutkan pada latihan rutin di tempat Anda.
Hanya saja perlu saya tekankan, jangan pernah mengikutkan burung dalam latihan dengan banyak lawan dan penonton kalau kondisi fisik burung tidak benar-benar siap. Bukannya bebas demam panggung yang didapat burung tetapi burung drop mental yang kita dulang. Untuk menjaga kondisi fit, tentu saja lakukan perawatan yang baik dan konsisten, serta menjaga vitalitasnya Jika burung tidak dalam kondisi fit, cukup Anda bawa saja ke sana untuk digantang di luar arena. Yang panting dia terbiasa dengan keramaian orang.
Sebenarnya seperti yang anda tahu mungkin, tidak ada cara instan untuk membuat mental burung menjadi instan kuat dan tangguh saat lomba. jalan satu-satunya adalah dengan melatih burung tersebut secara terus menerus.

Yang perlu anda ketahui bila burung demam panggung :
·         Burung juga kadang gugup saat akan mulai bernyanyi di keramaian.
·         Dan saat burung anda berkicau, itu adalah suara isian yang sebelumnya anda isi jadi jangan kawatirkan sepat lambatnya suara burung.
·         Biasanya cara paling ampuh mengatasi demam panggung untuk melatih mental burung biar kuat pas lomba adalah dengan latih tanding, logikanya karena banyak pengalaman maka mental juga akan terasah jadi kuat.