Sangat banyak metode
dan cara-cara yang dapat dilakukan di dalam proses pemasteran burung. Dan juga
banyak sekali berkembang mitos-mitos yang keliru dalam prakteknya dilapangan.
Salah satu mitos aneh yang berkembang, yaitu burung yang akan di master harus
melihat burung masternya, agar burung yang dimaster dapat menirukan gaya bunyi
dan cara membuka mulut burung master tersebut.
Mitos lainnya yaitu proses pemasteran burung harus menunggu burung dalam
keadaan ganti bulu atau mabung.
Sebenarnya;
Pemasteran dapat kita lakukan tidak harus menunggu burung dalam keadaan mabung
atau berganti bulu. Burung dalam keadaan normal, bahkan dalam keadaan top form
pun juga dapat dilakukan pemasteran.
Ada Mitos yang mengatakan pemasteran burung harus menunggu masa burung mabung.
Alasannya karena; Pada saat mabung, burung cenderung untuk banyak diam dan
sangat jarang sekali berkicau.
Burung yang banyak diam pada masa mabung tersebut, cenderung untuk lebih banyak
menggunakan waktunya untuk menyimak dan mengolah suara-suara yang ada
disekelilingnya. Apabila suara yang di dengarnya sesuai dengan tipikal karakter
suaranya, maka akan direkam dan ditirukan.
Untuk dapat melakukan proses pemasteran burung dengan optimal, kita harus
memperhatikan beberapa hal penting, hal penting tersebut adalah:
A. Waktu Efektif Pemasteran
B. Mengkondisikan Burung yang akan di Master
Waktu efektif dalam proses pemasteran adalah pada waktu burung istirahat, siang
hari di dalam rumah (sehabis mandi dan jemur) dan malam hari menjelang pagi
(jam 22.00-06.00).
Walaupun pemasteran sudah kita lakukan pada waktu-waktu efektif pemasteran, ada
hal lain yang harus kita perhatikan. Yaitu mengkondisikan burung yang akan di
master. Ini merupakan faktor penting keberhasilan di dalam proses pemasteran.
Mengkondisikan disini memiliki arti membuat suasana dan kondisi burung tersebut
beristirahat dan membuat suasana menjadi tenang.
Yang harus dilakukan adalah: mengkrodong burung dan menjauhkan burung yang akan
di master dengan burung sejenis atau burung lain. Fungsi mengkrodong burung
disini, bertujuan menipu burung tersebut dengan membatasi pandangannya agar
diam dan beristirahat dengan tenang sehingga waktunya akan digunakan untuk
mendengar suara-suara yang ada di sekitarnya.
Setelah kita menentukan waktu efektif dan mengkondisikan burung yang akan di
master, suara-suara master hendaknya diperdengarkan dengan volume kecil saja
tetapi sangat jelas terdengar.
Jauhkan penempatan burung master dan sumber suara master dengan burung yang
akan di master. Suara burung master yang terlalu besar dan jarak yang terlalu
berdekatan dengan burung yang akan di master, berpotensi tidak akan direkam
oleh burung yang akan di master. Banyak kasus juga, hal ini berpotensi dapat
membuat burung yang akan di master menjadi jatuh mental dan stress.
Contoh suara burung master yang sangat
baik untuk burung adalah:
Semua jenis burung Kolibri.
Burung Gelatik Wingko.
Trecetan burung Gereja.
Semua jenis burung Finch (Kenari, Goldfinch, Blackthroat, Herda Sanger,
Mozambik, Siskin, dll)
Semua jenis burung Pelatuk.
Semua jenis burung Ciblek.
Semua jenis burung Perenjak.
Semua jenis burung Flycather.
Semua jenis Jay (Cililin, Blue Jay, Black Jay, dll)
Burung Cucak Jenggot / Kapas Tembak.
Dan lain-lain.
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar pemasteran dapat berhasil
dengan optimal:
C. USIA BURUNG. Sebaiknya burung mulai dimaster sejak usia dini, yaitu mulai
usia 25 hari atau usia 1 bulan. Ini penting karena diyakini pada usia tersebut
Auditory Memory burung tersebut masih kosong atau Auditory Memory belum banyak
menyimpan suara-suara yang ada disekitarnya. Proses pemasteran terus berlangsung
dengan terpola dan intensif sampai burung tersebut berusia 8-9 bulan.
D. LINGKUNGAN YANG KONDUSIF. Usahakan pada masa pemasteran berlangsung, tidak
ada suara-suara yang TIDAK diinginkan disekitar burung yang sedang dimaster
tersebut.
E. LAGU MASTER YANG TEPAT. Sebaiknya usahakan doktrin lagu (suara master/burung
master) yang dijadikan master sebaiknya similiar (memiliki karakter sang sama)
dengan karakter dasar suara burung.
F. TINGKATKAN KECERDASAN BURUNG. Untuk dapat menyerap suara master dengan baik,
dibutuhkan kecerdasan burung yang optimal juga. Berikan nutrisi yang baik dan
pola perawatan yang tepat. Semakin besar HVC di otak burung, maka burung akan
semakin cerdas.
G. WAKTU PEMASTERAN TEPAT. Pemasteran burung sama halnya dengan proses doktrin.
Artinya semakin sering didengar maka akan direkam dan ditirukan. Idealnya
pemasteran dilakukan minimal 4 jam setiap hari. Waktu yang tepat dan waktu
efektif untuk pemasteran burung adalah malam hari sampai pagi hari. Pagi sampai
sore juga baik asal suasana sekitar burung mendukung.
H. LAKUKAN FEEDBACK. Perdengarkan kembali suara-suara master yang sudah pernah
diperdengarkan kepada burung yang dimaster tersebut secara berkala. Tujuannya
agar lagu burung tersebut tetap terjaga dan Auditory Memory burung semakin
baik.